PADA tanggal 16 Juni 2022 Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 439/E/O/2022 tentang
Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero di Kabupaten
Sikkan menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero di
Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan oleh Yayasan
Persekolhan Santu Paulus Ende. Selain perubahan bentuk, IFTK Ledalero juga
mendapat izin untuk menyelenggarakan dua program studi (Prodi) baru yakni Prodi
Kewirausahaan dan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV). SK ini dtandatangani
oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Ir.
Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.
Mengapa IFTK?
Pertama, sampai sekarang STFK Ledalero dikenal sebagai
sebuah lembaga pendidikan tinggi yang sangat bermutu di NTT, akan tetapi
kontribusinya terbatas pada bidang filsafat dan teologi. Pembukaan Institut
Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero adalah salah satu ikhtiar untuk
memperluas kontribusi SVD (Serikat Sabda Allah) sebagai pemilik lembaga
pendidikan tinggi ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara
khusus di NTT yang terkenal sebagai wilayah terkebelakang dalam bidang
pendidikann dan Indonesia pada umumnya. Kedua prodi baru ini akan berkontribusi
dalam meningkatkan kualitas sumber daya generasi muda NTT yang merupakan salah
satu daerah asal dari para korban human trafficking. Kedua prodi ini diharapkan
dapat mempersiapkan para tenaga kerja asal NTT untuk berkompetisi secara
kualitatif di bursa pasar kerja baik pada tingkat nasional maupun
internasional.
Kedua, beberapa tahun terakhir pemerintah melakukan pembenahan terhadap sistem pendidikan tinggi terkait dengan jumlah mahasiswa, pendanaan, dan sumber daya manusia. Sekolah tinggi dengan jumlah mahasiswa di bawah 1000 orang dipaksa oleh pemerintah untuk ditutup atau bergabung dengan universitas terdekat. Tidak tertutup kemungkinan bahwa persoalan ini akan menimpa STFK Ledalero jika hanya mengandalkan mahasiswa dari prodi filsafat dengan jumlah yang sangat terbatas.
Beberapa Catatan Historis
STFK Ledalero yang merupakan institusi asal dari IFTK
Ledalero mendapat pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia lewat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1969. Namun sesungguhnya umur
STFK Ledalero sudah lebih tua dari itu, sebab kegiatan belajar mengajar
filsafat dan teologi sudah berlangsung di Mataloko (Flores Barat) sejak tahun
1932 dan kemudian berpindah ke Ledalero pada tahun 1937. Dalam sejarahnya yang
panjang STFK Ledalero sudah menghasilkan 6324 alumni dengan perincian 21 orang uskup,
1962 imam dan 4383 (69,3%) awam. 500-an lebih di antaranya sedang bekerja
sebagai misionaris di mancanegara.
Mahasiwa yang kuliah di STFK Ledalero sekarang berjumlah pada 1315 orang. Mereka semua terbagi ke dalam 15 Konvik (biara) dan satu peguyuban mahasiswa awam. Sebagian besar dari para mahasiswa tersebut adalah calon pastor atau calon romo. Sekarang STFK Ledalero mengelola tiga program studi yakni Prodi S1 Filsafat, Prodi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik dan Prodi Magister Teologi. Prodi PKK dan Magister Teologi berada di bawah Bimas Katolik, Kementerian Agama RI.
Infrastruktur:
Untuk menunjang rencana perubahan institusi dan pembukaan
dua prodi baru sekarang sedang dibangun gedung baru 3 lantai di kompleks
Candraditya, Maumere dengan ukuran 71x32 meter. Proses pembangunan gedung
sekarang sudah mencapai 70-an%.
Di lokasi yang sama juga Pemerintah Republik Indonesia lewat
Kementerian PUPR sedang membangun gedung dengan ukuran yang sama untuk
kepentingan pengembangan STFK menjadi IFTK Ledalero.
Editor: Farida Denura