ARAH KITA | ARAH DESTINASI | ARAH PROPERTI | ARAH POLITIK | ARAH DESA

Kisah Ami Mulyani, Penyandang Disabilitas Pilih Kuliah di Fakultas Farmasi UTA 45 Jakarta

08 Desember 2022
Kisah Ami Mulyani, Penyandang Disabilitas Pilih Kuliah di Fakultas Farmasi UTA 45 Jakarta
AMI Mulyani, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA ’45 Jakarta) semester XI adalah mahasiswi penyandang disabilitas. (Foto-Foto: Istimewa)
POPULER

AMI Mulyani, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA ’45 Jakarta) semester XI bukanlah mahasiswi biasa. Ami, begitu disapa adalah mahasiswi penyandang disabilitas yang selepas SMA 2017 tepatnya September 2017 lalu diterima sebagai mahasiswi di kampus nasionalis ini.

Selepas lulus SMA, Ami sebenarnya ingin kuliah jurusan Psikologi di salah satu Universitas di Jawa Tengah. Namun di tengah-tengah dirinya sedang mencari universitas yang diinginkan, keluarga Ami menyarankan untuk berkuliah di Jakarta saja.  Karena menurut mereka, “Buat apa kuliah jauh kalau masih banyak universitas-universitas bagus di Jakarta?”.

Akhirnya pilihan jatuh pada kampus UTA ’45 Jakarta. “Di bulan September 2017 ayah saya memperkenalkan ke saya salah ke satu Universitas yang  strategis untuk saya jangkau dari rumah di Papanggo, Tanjung Priuk Jakarta Utara yang kebetulan jarak tempuh dari rumah ke kampus hanya memakan waktu 10 - 15 menit saja,”cerita pehobi membaca dan menulis.

Ihwal memilih kuliah di Fakultas Farmasi UTA ’45 Jakarta karena sesuai dengan ketertarikan saya dari kecil terhadap dunia kesehatan. Maka dari itu ketika dirinya ada Prodi Farmasi, Ami langsung memutuskan memilihnya.

Meski memilki keterbatasan Ami sangat percaya diri. Dirinya diterima oleh lingkungan di kampus. “Selama ini, lingkungan kampus cukup baik dan kondusif, untuk teman-teman dan lain-lainnya. Awalnya saya kira berinteraksi dengan teman-teman  saya di kampus sulit, tetapi lama kelamaan saya merasa  nyaman dan percaya diri. Dan bapak ibu Dosen Fakultas Farmasi pun selalu memberikan arahan, solusi dan motivasi untuk saya.

Bungsu dari tiga bersaudara ini mengaku  mengalami hambatan ketika memegang alat praktikum. Ami juga mengaku mengalami halangan selama kuliah yakni menjelaskan kepada mereka  (orang) yang bertanya mengenai kondisi saya khususnya yang baru melihat kondisinya.

Namun demikian Ami merasa nyaman.  Banyak hal dilakukan Ami di laboratorium namun dirinya tak mengalami hambatan karena peralatan seperti kursi tempat duduk disesuaikan dengan kondisi fisiknya.

Dalam percakapan dengan media ini Ami yang mengalami disabilitas sejak lahir dikarenakan lahir secara prematur berharap agar UTA ’45 Jakarta dan khususnya Fakultas Farmasi UTA ’45 Jakarta makin ditingkatkan lagi fasilitas.

“Saya sangat setuju dan  mendukung keputusan yang diambil oleh kampus dengan mendeklarasikan sebagai Kampus Inklusif dan Ramah Disabilitas karena menurut saya  teman-teman penyandang disabilitas juga berhak merasakan dunia perkulihan dan mendapat gelar yang mereka minati,”ungkap alumni Madrasah Aliyah Serba Bakti Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ditanya cita-cita perempuan kelahiran Jakarta 15 Juli 1997 yang sedang mempersiapkan diri untuk menyusun skripsi sebagai tugas akhir ini dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di masa perkuliahan dan dapat melanjutkan ke profesi maupun jenjang selanjutnya.

 

 

 


Editor: Farida Denura
KOMENTAR